Thursday, February 18, 2016

Ibu dan Sepotong Roti

"Nih Ibu Buatkan Roti untukmu Nak". Memberikan dengan Senyum Tulusnya.
"apa ini Bu?" Jawabku penasaran

"Buka saja ,Nak". Sambil Tertawa Memberikan ini
"Yasudah .Saya buka ya Bu". Ujarku sangat penasaran.

"Wah Ibu ,Baik Sekali Pagi ini membuatkanku Roti Bakar". Senyum Sumringah Keluar dari wajahku
"Mudah-mudahan setelah memakan Roti itu ,kamu bisa semangat hari ini ya"senyum ibu mengembang memberikan ini

 "Terimakasih banyak ya Bu,Sudah lama sekali aku ingin memakan Roti Bakar ,Baru tercapai saat ini .Ibu lagi yang buatkan" dengan lahapnya aku makan roti
"Nak,zaman muda dahulu,Ibu jarang memakan makanan seperti zaman sekarang,yang ibu makan hanyalah makanan tradisional .Jagung Gandum dan Getuk" Ujar ibu sambil memberikan Nasehat.



Coba Lihat di wajah ibumu sekarang,Perhatikan Ia bagaimana Wajahnya ? Pastikan Raut senyuman Harus selalu ada di wajahnya itu.
Ibuuu, Kata yang indah dan sangat Berarti bagi hidup ini.Sudah berapa kali kah Engkau bisa berbakti terhadap Ibumu? Ah, paling dapat dihitung dengan jari baktimu terhadap Ibumu. Tapi Kalau ibu Sudah berapa kali kah Ia Menyanyangimu dan Memperhatikanmu,segala kebutuhanmu. Sudah Pasti "Banyakkkk" jangan dihitung seperti itu ,Niscaya engkau tidak akan mampu menghitung kasih sayang ibumu terhadapmu.

Ibu,Kalau Bukan perintah Allah dan RasulNya yang mewajibkan seorang anak untuk berbakti terhadap orang tua.
Nabi Bersabda dalam Sabdanya :
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)


Hadits yang sangat indah dan penuh Makna, Betapa mulianya seorang Ibu dimata Nabi, Betapa Syahdu nya Ucapan Yang keluar dari Lisan Kekasih Allah , Pantaskah Kita menyalahi dan tidak mentaati perintahnya.

"MUNAFIK" itu adalah kata yang pantas apabila kita tidak mentaati dan menyalahi perkataan Nabi kita,Sudah Jelas Ibu kita yang mengandung ,melahirkan ,dan merawat kita dari kecil. Berbaktilah ,Usia Ibumu di dunia belum tentu lama lagi .usahakan agar Baktimu dapat mengantarkan Ibumu ke surgaNya kelak.

Sebuah Reminder untuk diri ini agar senantiasa selalu berbakti terhadap Orang tua.,
Sekarang Tanpa Nanti Tanpa Tapi. Karena Kebaikan dan Bakti Harus di segerakan.

 

3 comments:

  1. Jadi teringat ibu saya. Berbahagialah yang masih memiliki ibu. Bagus cerita.

    ReplyDelete
  2. Ceritanga bagus, mas gofar. Lanjutkan...

    ReplyDelete
  3. Karena kebaikan dan bakti harus disegerakan.

    #setuju

    ReplyDelete