Thursday, March 3, 2016

Kita Butuh Sandaran

Pernah merasakan kebosanan atas kegiatan yang itu itu aja ?

Saya yakin jawabannya PERNAH,bahkan tidak jarang lebih sering.Memang tidak mudah untuk membiasakan Diri terhadap rutinitas yang Monoton. Berangkat Jam 6 pagi pulang jam 5 Sore itu saja yang dilakukan.
Akan tetapi Seharusnya kita lebih banyak bersyukur dengan kegiatan itu dan rutinitas yang terjadi di dalam kehidupan ini , Seharusnya kita lebih banyak berfikir dan Malu Sama Tuhan kita,mengapa kita mengeluh lebih banyak dan tidak melihat apa yang Tuhan Kita Berikan.

Tulisan ini sebagai sarana untuk merefleksikan diri ini ,agar mau dan mampu untuk melihat lebih Jauh berfikir lebih Jernih dan Merasakan Lebih Dalam ,Rasakan Melalui HATI yang Menjadi pangkal Dari segala Apa yang terjadi.

Nafas yang diberikan Gratis,Tubuh yang Berparas Sempurna Allah Berikan ,Mengapa Kita Mengeluh ?
Sebenarnya Kalaupun Yang Kau Keluhkan itu digantikan dengan hal yang indah indah saja itu bukan pemberian dan Karunia Allah Namanya,Melainkan Istidraj Atau Allah Ulur Kenikmatan itu sebelum Kehancuran yang menghampirimu.

Melihat Situasi yang begitu cepat ,dan informasi nyaris Tanpa Penghalang ,Kecuali Penghalang yang Hakiki yaitu IMAN.

Pengahalang Agar Allah Tuntun agar jiwa ini tidak tercerai berai Di dalam kemurkaan Allah Kelak.

Sejujurnya Diri ini membutuhkan sandaran lebih besar dan lebih sering,tapi kita malah mengabaikan Sandaran Terkuat itu.
Bukankah Dengan Solat dan Beribadah kepadaNya itu merupakan sandaran Terhebat,
Heyy jangan di artikan sandaran itu hanya dengan ibadah solat saja ,Melainkan Aktifitasmu itu yang akan menyandarkan kamu,tentu dengan Di Niatkan Ibadah segala Aktifitas yang kamu kerjakan itu.

Tersenyumlah , Bangkitlah ,  Usahamu boleh gagal, Pendapatmu boleh Ditolak asalkan Harapmu TerhadapNya jangan pernah Hilang.

Bukankah Pelangi Ada Setelah Hujan Lebat Menggempur Bumi ,Maka Jadilah Pelangi Yang Indah Itu .

5 comments:

  1. Bersandar hanya pada yg Maha besar (y)

    ReplyDelete
  2. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?

    ReplyDelete
  3. inilah Islam, berpikir tingkat tinggi, bukan berpikir dangkal atau hanya materi

    ReplyDelete
  4. Saat tiada lagi bahu untukmu bersandar, masih ada sajadah untukmu bersujud, mengadu segala rasa..

    Lanjutkan karyamu dan bersemangatlah...

    ReplyDelete